Sensasi Berkuda di Padang Pasir dan Sunrise di Puncak Bromo

Tanpa sadar selama 4 tahun tinggal di Surabaya gw mungkin hampir tiap tahun pergi ke Bromo….ya udah sekitar 3-4 kali kesana selain dengan temen main juga dengan temen kantor (acara kantor hehee…). Semakin rame yang ikut bakal semakin asik dan seru, kenapa….bakal gw kasih tau lengkapnya dibawah ini yaaa….
Sebelumnya mesti tau dulu perlengkapan minimal yang mesti dibawa yaitu baju hangat, syal, sarung tangan, dan kaos kaki tebal untuk menahan udara dingin trus senter, jas hujan, obat-obatan pribadi.

Perjalanan
Kita berangkat dari Surabaya rame-rame naik mobil berangkat pagi-pagi biar gak kena macet. Normalnya perjalanan dari Surabaya ke Bromo sekitar 3-4 jam, tapi itu mesti berangkat sebelum jam 7 pagi yaaa….klo udah agak siang bakal kena macet di Gempol dan sekitarnya. Selama ini kita selalu ambil jalur yang paling gampang lewat Probolinggo, jadi Surabaya – Tongas (Probolinggo) – Sukapura – Cemorolawang – Bromo, paling gampang karena cukup banyak penunjuk arahnya.

Tapi hati-hati yaaa jangan sekali-sekali ke Bromo hanya bermodalkan peta gps (klo sebelumnya belum pernah kesana) karena peta gps bisa menunjukkan rute yang lain yang seakan-akan di layar hp keliatan bisa dicapai dari sisi Bromo yang lain…..inget ini menanjak gunung bukan jalanan datar yang bisa dari mana aja hehehehe. Ini soalnya pengalaman pribadi temen kantor yang sama skali belum pernah ke Bromo pakai penunjuk arah gps dan yang salah lagi gak lewat rute yang udah disepakati yaitu lewat Probolinggo, jadinya nyasar dehhh dan harus balik arah lagi lewat Probolinggo lagi (padahal katanya di layar udah sedikit lagi nyampe Bromo, yaiyalaaahh cuman di layar beda sama jalanan sebenernya heheheehe).
Enaknya juga klo lewat Probolinggo ini bisa mampir makan di Resto Rawon Nguling, rawon paling terkenal di daerah sana, langganannya kalangan pejabat dan artis.

Klo berangkat pagi maka sampai di Bromo siang hari, jadi selesai check-in langsung aktivitas di sekitar lingkungan hotel, bisa jalan-jalan, team building, maen bola bareng dan malemnya bikin api unggun. Saat dini hari baru naik ke Penanjakan dan aktivitas di sekitar Bromo.
Bisa juga berangkat dari Surabaya tengah malam jadi tiba di Bromo dini hari dan langsung naik ke Penanjakan, tapi sangat tidak disarankan bagi yang baru pertama kali dan belum hapal medan yaaa….selain tanpa penerangan selain mobil kita, kiri-kanan jalan saat menanjak ke Bromo itu jurang broww…..

Aktivitas di Penginapan/Hotel
Banyak hotel di daerah Bromo yang memiliki fasilitas untuk kegiatan gathering orang banyak, halaman luas untuk games, lapangan olahraga (voli, badminton, futsal lapangan), function room, restoran, sampe areal untuk api unggun.
Kita bisa pesen untuk sewa perlengkapan terkait seperti layar proyektor, pinjem bola untuk olahraga, hingga perlengkapan api unggun; jadi gak repot.

Jazz Gunung Bromo
Bagi penikmat musik Jazz, tiap tahunnya ada gelaran Jazz Gunung Bromo yang waktunya persis setelah perayaan kemerdekaan RI (17 Agts) dengan mengambil waktu 2 hari pada hari Jumat dan Sabtunya. Kita bisa beli tiket buat sehari atau sekalian 2 hari, dengan harga sekitar IDR 300rb (festival) hingga IDR 1jutaan (VVIP).

Aktivitas di Bromo
Untuk mencapai lokasi-lokasi di areal Bromo kita harus menyewa mobil jeep warga setempat, seberapa pun besar tenaga mobil kita dan mampu menanjak pasti bakal dihadang warga pemilik jeep tsb….ya karena ini mata pencaharian mereka selain menyewakan kuda juga. Tarif sewa jeep ini sekitar 400rb (th 2013) kapasitas 4-5org untuk beberapa lokasi yaitu Penanjakan (I atau II), Padang Pasir, Savanna/Bukit Teletubbies, dan balik ke penginapan. Oiya sewa jeep ini sepuasnya yaaa jadi sampe kita bosen di lokasi-lokasi itu.

Penanjakan
Dini hari sekitar jam 2 pagi kita berangkat ke Penanjakan pakai jeep sewaan tadi, ada 2 pilihan lokasi Penanjakan yaitu Penanjakan I dimana kita naik jeep sampai hampir lokasi lihat sunrise dan kita tinggal jalan sedikit untuk sampai lokasi tsb; sedangkan Penanjakan II dimana jeep berhenti di bawah (gabisa naik) trus kita jalan kaki atau naik kuda hingga sampai lokasi lihat sunrise dengan jalur mendaki yang cukup menantang, terjal sekitar 30-40 derajat kemiringannya daaann gelap jadi harus bawa senter yaaa (jalan kaki sekitar 1 jam).
Klo mau seru apalagi rame-rame yaa pilih yang jalan mendaki ituu, karena suasana kan gelaapp banget trus napas juga agak berat ditambah medan yang terjal…ada saatnya narikin temen yang udah gak kuat naik. Nanti pulangnya begitu turun dari atas pasti takjub, yang tadinya pas berangkat gelap gulita eh pas turun di kiri kanan itu bunga/vegetasi indah-indah, bagus buat foto-foto.
(remark: gw lupa/takut kebalik mana yang Penanjakan I mana yang II, jadi sebaiknya nanya orang sana yaaa hehehe).

Begitu sampe spot sunrise, ada banyak turis-turis asing terutama dari Jepang, disaat turis lokal taunya cuma Bali dan Singapore. Nyesel deh penikmat sunrise yang belum pernah ke Bromo!!!.

Padang Pasir
Setelah puas menikmati sunrise kita pindah ke padang pasir, lokasi syuting film “Pasir Berbisik”, pasti tau dong yaa filmnya hehe. Disini jeep cuma anter sampe parkiran dan kita bebas apakah mau berkuda di areal tsb atau jalan kaki sampe ke lokasi anak tangga yang menuju kawah. Fyi jarak dari parkiran ke anak tangga lumayan jauh loh yaaa ada mungkin hampir 1km.

Klo mau naik kuda, begitu turun dari jeep bakal ada banyak joki yang nawarin, tentunya dengan tarif yang “nembak” cukup mahal. Triknya supaya bisa nawar/dapet murah yaitu biarin aja joki itu ikutin kita sambil jalan sambil kita nawar. Setelah beberapa lama dia bakal nurunin harganya :). Tapi klo rombongan butuh kuda yg cukup banyak, harus pesen dulu yaa jauh-jauh hari…bisa pesen lewat hotel atau langsung hubungi jokinya.
Kita dulu rombongan sekitar 20org bikin foto barisan pasukan berkuda trus beberapa dari kita yang cukup berani minta joki melepas kita (gausa pegangin kuda) jadilah kita juga balapan kuda disana hehehe. Enaknya karena areal luas banget jadi gak takut buat menunggang kuda sendiri.

Begitu sampe di anak tangga, jangan lupa foto dulu sebelum naik ke atas kawah. Lumayan sih anak tangganya sekitar seratusan, begitu sampe diatas tepi kawah arealnya cukup sempit… Jadi hati-hati yaaaa.

Oiya klo sewa kuda jangan lupa hapalin muka abang jokinya yaa, karena muka abang jokinya hampir mirip semua…beneraannn hehehe klo bisa minta no hpnya. Dia bakal nungguin kita di deket tangga begitu kita udah turun dari atas kawah nantinya.
Pulang dari kawah ke parkiran jeep enaknya kita balapan kuda lagiii…..

Padang Savanna
Abis dari padang pasir trus kita pindah ke padang savanna, banyak yang bilang juga Bukit Teletubbies…..karena waktu musim vegetasinya tumbuh itu ijoo banget mirip tempat mainnya Teletubbies hehe….
Kita kesana seringnya periode awal-awal tahun yaitu bulan Jan-April itu lagi bagus-bagusnya vegetasi tumbuh, klo diluar negeri kan ada musim semi yaaa….

credit: http://www.bloggogonesia.com, http://www.bromoeastjava.com

Pulang dari savanna kita ke hotel untuk bersiap pulaaangg………

— Sekian info tentang Bromo dan keseruannya, semoga bermanfaat —
Selamat liburan pewe 🙂
hepihepijoy…..

Other Cool Attractions:
Ratusan Koleksi Kendaraan di Museum Angkut
Picnic at Hong Kong Velodrome Park
Menikmati Pemandangan Hong Kong dari Puncaknya, The Peak
Others

 

 

 

 

 

 

 

 

 

One thought on “Sensasi Berkuda di Padang Pasir dan Sunrise di Puncak Bromo

  1. Pingback: Ratusan Koleksi Kendaraan di Museum Angkut – LIBURAN PEWE.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s